Bagaimana Luwak Dapat Menghasilkan Kopi yang Lezat ?
Secara ilmiah, Luwak termasuk dalam kelompok Animalia, filum Chordata, kelas Mammalia, ordo Carnivora, famili Viverridae, genus Paradoxurus, dan spesies hermaphroditus. Dalam family Viverridae, Luwak masih berkerabat dengan hewan lain seperti musang, genetika, dan tangalunga. Akan tetapi, musang memiliki perbedaan khusus dalam proses pencernaannya yang menjadikannya sebagai penghasil kopi yang unik dan terkenal.
Proses unik ini terjadi saat Luwak memakan buah kopi yang sudah matang. Setelah melalui proses pencernaan di dalam perut Luwak, biji kopi mengalami perubahan kimia yang menghasilkan aroma dan rasa khas saat diolah menjadi kopi. Kemudian, biji kopi dikeluarkan bersama kotoran Luwak. Para petani kopi pengumpul kemudian mengambil kotoran Luwak untuk diolah lebih lanjut hingga menghasilkan Kopi Luwak yang lezat.
Karakteristik Kopi Luwak

Kopi Luwak memiliki rasa yang cenderung ringan, lembut, dan tidak sekuat kopi biasa. Kopi Luwak juga memiliki kadar kafein yang lebih rendah sehingga rasanya lebih lembut dan creamy.
Di Bali, ekosistem tempat tinggal Luwak sangat beragam, mulai dari hutan hujan tropis, hutan pegunungan, hingga perkebunan kopi. Luwak memiliki adaptasi yang baik dalam hidup di berbagai habitat tersebut. Biasanya, Luwak lebih suka tinggal di daerah yang dekat dengan sumber makanan utamanya, seperti biji kopi, buah, dan serangga.
Kopi Luwak Bali dikenal sebagai salah satu kopi terbaik dan termahal di dunia.
