Sejarah Kopi Robusta Pupuan

31 Desember 2024

8:48 am

History of Pupuan District

Pupuan berasal dari bahasa Bali “pupu” yang berarti “paha”, karena letaknya di “paha” Gunung Batukaru. Nama Pupuan juga berasal dari kata “plupuhan” yang berarti “genangan air”, karena posisinya dikelilingi oleh dataran tinggi, sehingga bentuknya menyerupai genangan air.

Geography

Kecamatan Pupuan merupakan salah satu dari 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan, terletak sekitar 45 km di sebelah barat Kota Kabupaten Tabanan. Luas wilayah Kecamatan Pupuan adalah 172,02 km² atau sekitar 21,33% dari total luas wilayah Kabupaten Tabanan dengan ketinggian mencapai 1.879 m di atas permukaan laut.

Kecamatan Pupuan merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan pada sektor pertanian dan perkebunan, karena selain tanahnya subur, curah hujannya cukup tinggi dan wilayahnya memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang cukup luas.

History of  Robusta Coffee Pupuan and Culture

Kopi Robusta sudah lama ditanam di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Pohon kopi di Pupuan ditanam pada ketinggian antara 700 hingga 1000 meter di atas permukaan laut, bersama dengan tanaman kakao yang konon memberikan cita rasa cokelat yang khas pada kopi tersebut. Kopi Robusta Pupuan sudah dibudidayakan secara turun temurun.

Pada umumnya petani di sini mengelola perkebunan kopi seluas 0,5 hingga 1,5 hektare. Di kebun tersebut juga terdapat tanaman lain dengan sistem tumpang sari, seperti coklat, manggis, durian, dan salak. Selain menerapkan budidaya kopi dengan menggunakan pupuk organik, petani kopi di Pupuan juga menerapkan subak. Subak merupakan sistem irigasi untuk mengairi persawahan atau perkebunan yang telah dipraktikkan secara turun-temurun di Bali. Sistem subak ini terbukti mampu memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan produksi. Hal ini terkait dengan kesepakatan antar petani untuk tidak menggunakan bahan kimia berupa pupuk buatan pabrik, maupun pestisida kimia. Petani di Bali memang memegang prinsip Tri Hita Karana yang merupakan falsafah yang menitik beratkan pada upaya menjaga kedamaian dan ketenteraman antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, serta manusia dengan lingkungannya. Atas dasar itulah, Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (PBB) membentuk Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (PBB).

Organisasi, UNESCO, pada pertemuannya di Saint Petersburg, Rusia, 20 Juni 2012, telah menetapkan Subak sebagai warisan budaya dunia.

The Taste of Pupuan Robusta Coffee

Kopi robusta Pupuan Bali memiliki rasa: Bersih, Cokelat, Creamily, Agak berbunga-bunga, Kacang, Pedas, Mentega, Timun

 

Related Post